Pages

Sunday, September 19, 2021

Teks yang disembunyikan oleh Wahhabi

 KEBOHONGAN DOKTOR WAHABI YANG MENYEMBUNYIKAN FATWA ULAMANYA SENDIRI.

Berikut adalah teks yang di sembunyikan oleh Doktor Wahabi

.

MUHAMMAD BIN AHMAD BASYAMIL mengatakan :

.

عَجِيْبٌ وَغَرِيْبٌ أَنْ يَكُوْنَ أَبُوْ جَهْلٍ وَأَبُوْ لَهَبٍ أَكْثَرَ تَوْحِيْدًا للهِ وَأَخْلَصَ إِيْمَانًا بِهِ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ الَّذِيْنَ يَتَوَسَّلُوْنَ بِاْلأَوْلِيَاءِ وَالصَّالِحِيْنَ وَيَسْتَشْفِعُوْنَ بِهِمْ إِلَى اللهِ.

.

أَبُوْ جَهْلٍ وَأَبُوْ لَهَبٍ أَكْثَرُ تَوْحِيْدًا وَأَخْلَصُ إِيْمَانًا مِنْ هَؤُلاَءِ الْمُسْلِمِيْنَ الَّذِيْنَ يَقُوْلُوْنَ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ.

.

(محمد بن أحمد باشميل، كيف نفهم التوحيد، ص/١٦).

.

Sungguh aneh dan mengherankan, ternyata Abu Jahal dan Abu Lahab lebih banyak tauhidnya kepada ALLAH dan lebih murni imannya kepada-Nya dari pada kaum muslimin yang bertawassul dengan para wali dan orang-orang shaleh dan memohon pertolongan dengan perantara mereka kepada ALLAH.

.

Ternyata Abu Jahal dan Abu Lahab lebih banyak tauhidnya dan lebih tulus imannya dari mereka kaum Muslimin yang mengucapkan Laa ilaaha illallah Muhammadur Rasulullah

.

[Muhammad Bin Ahmad Basyamil, Kaifa Nafhamut Tauhid : Halamam 16].

__

Mungkin bagi sebagian WAHANA (Wahabi National), bahwa pendapat di atas menjadi sebuah aib bagi mereka yang harus di sembunyikan.. 😀

__

.

Adapun masalah Tawassul & Tabarruk kepada orang shaleh, telah kami jelaskan pada kesempatan sebelumnya dan berikut kutibanya.

.

DALIL TENTANG TAWASSUL YANG DI ANGGAP SYIRIK.

.

Telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah dari 'Amasy dari Abi Shalih dari Malik Ad-Daar dan dia adalah bendahara gudang makanan pada pemerintahan Umar Radhiallahu 'Anhu, Dia berkata :

.

أَصَابَ النَّاسَ قَحْطٌ فِي زَمَنِ عُمَرَ , فَجَاءَ رَجُلٌ إلَى قَبْرِ النَّبِيِّ ، فَقَالَ :

.

"يَا رَسُولَ اللهِ , اسْتَسْقِ لاُِمَّتِك فَإِنَّهُمْ قَدْ هَلَكُوا , فَأَتَى الرَّجُلَ فِي الْمَنَامِ فَقِيلَ لَهُ : ائْتِ عُمَرَ فَأَقْرِئْهُ السَّلاَمَ , وَأَخْبِرْهُ أَنَّكُمْ مُسْتَقِيمُونَ وَقُلْ لَهُ : عَلَيْك الْكَيْسُ , عَلَيْك الْكَيْسُ , فَأَتَى عُمَرَ فَأَخْبَرَهُ فَبَكَى عُمَرُ ، ثُمَّ قَالَ : يَا رَبِّ لاَ آلُو إلاَّ مَا عَجَزْت ، عَنْهُ.

.

Ketika orang-orang mengalami kemarau panjang saat pemerintahan Umar, kemudian seorang laki-laki datang ke makam NABI Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam seraya berkata :

.

"Ya RASULULLAH, mintakanlah hujan (kepada ALLAH) untuk umatmu karena mereka telah (hampir) binasa."

.

Kemudian orang tersebut bermimpi bertemu RASULULLAH Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam, dan dikatakan (dalam mimpinya) kepadanya :

.

"Datanglah kepada Umar dan ucapkan salam untuknya, beritahukan kepadanya mereka semua akan diturunkan hujan, katakanlah kepadanya, bersikaplah bijaksana, bersikaplah bijaksana."

.

Maka laki-laki tersebut menemui Umar dan menceritakan kepadanya akan hal itu dan Kemudian Umar berkata "Ya TUHANKU, aku tidak melalaikan urusan umat ini kecuali apa yang aku tidak mampu melakukannya."

.

[HR. Al-Baihaqi dalam kitabnya Dalail An-Nubuwah : 7/47].

.

IMAM IBNU HAJAR AL-ASQALANI Rahimahullah mengatakan :

.

وروى بن أبي شيبة بإسناد صحيح من رواية أبي صالح السمان عن مالك الداري وكان خازن عمر

.

Telah diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah dengan sanad yang Shahih dari riwayat Abu Shalih As-Saman, dari Malik Ad-Daar seorang bendahara Umar.

.

[Fathul Bari : 2/495].

.

IMAM IBNU KATSIR Rahimahullah mengatakan :

.

وهذا إسناد صحيح


Hadits ini sanadnya Shahih.

.

[Al-Bidayah Wa An-Nihayah 7/106].

__

.

IMAM IBNU KATSIR Rahimahullah meriwayatkan :

.

وقد ذكر جماعة منهم الشيخ أبو منصور الصباغ في كتابه الشامل الحكاية المشهورة عن العتبي قال : كنت جالسا عند قبر النبي صلى الله عليه وسلم فجاء أعرابي فقال : السلام عليك يا رسول الله سمعت الله يقول ” ولو أنهم إذ ظلموا أنفسهم جاءوك فاستغفروا الله واستغفر لهم الرسول لوجدوا الله توابا رحيما ” وقد جئتك مستغفرا لذنبي مستشفعا بك إلى ربي ثم أنشأ يقول : يا خير من دفنت بالقاع أعظمه فطاب من طيبهن القاع والأكم نفسي الفداء لقبر أنت ساكنه فيه العفاف وفيه الجود والكرم ثم انصرف الأعرابي فغلبتني عيني فرأيت النبي صلى الله عليه وآله وسلم في النوم فقال : يا عتبي الحق الأعرابي فبشره أن الله قد غفر له.

.

Sekelompok ulama, diantaranya Syaikh Abu Al-Manshur Al-Shabbagh dalam kitabnya Asy-Syaamil menuturkan sebuah kisah yang telah diriwayatakan oleh sahabat Al-Utbi bahwa ketika Ia sedang duduk di dekat kubur Nabi ﷺ , datanglah seorang Arab Badui lalu ia Mengucapkan :

.

Assalamu'alaika Yaa Rasulullah, aku telah mendengar ALLAH Berfirman :

.

وَلَوْ اَنَّهُمْ اِذْ ظَّلَمُوْۤا اَنْفُسَهُمْ جَآءُوْكَ فَاسْتَغْفَرُوا اللّٰهَ وَاسْتَغْفَرَ لَـهُمُ الرَّسُوْلُ لَوَجَدُوا اللّٰهَ تَوَّابًا رَّحِيْمًا

.

Dan sungguh, sekiranya mereka setelah menganiyaya dirinya datang kepadamu (Muhammad),

.

Lalu memohon ampunan kepada ALLAH & RASUL pun memohonkan ampunan untuk mereka, niscaya mereka mendapati ALLAH maha penerima tobat, maha penyayang

.

[QS. An-Nisa’ : 64]

.

Sesungguhnya Aku datang kepadamu (Muhammad) untuk memohonkan ampunan atas dosaku & juga mengharap Syafa’at denganmu kepada Tuhanku. Kemudian lelaki tersebut mengumandangkan Syair :

.

يا خير من دفنت بالقاع أعظمه فطاب من طيبهن القاع والأكم.

نفسي الفداء لقبر أنت ساكنه فيه العفاف وفيه الجود والكرم.

.

Wahai sebaik baik orang yang di kebumikan di lembah ini lagi paling agung, maka menjadi harumlah dari pancaran keharumannya semua lembah dan pengunungan ini. Diriku sebagai tebusan kubur yang engkau menjadi penghuninya, di dalamnya terdapat kehormatan, kedermawanan dan kemuliaan

.

Al-Utbi melanjutkan kisahnya :

.

Kemudian lelaki Badui itu pergi, dan dengan serta merta mataku terasa mengantuk sekali hingga tertidur. Di dalam tidurku itu aku bermimpi berjumpa dengan RASULULLAH ﷺ lalu beliau Bersabda :

.

Wahai Utbi, Susullah orang Badui itu dan sampaikanlah berita gembira kepadanya bahwa ALLAH Telah Mengampuni-Nya.

.

[Tafsir Ibnu Katsir QS. An-Nisa', Ayat 64 : Halaman 282-284]

__

.

IMAM IBNU HIBBAN Rahimahullah mengatakan :

.

وَقَبْرُهُ بِسَنَا بَاذْ خَارِجَ النَّوْقَانِ مَشْهُوْرٌ يُزَارُ بِجَنْبِ قَبْرِ الرَّشِيْدِ قَدْ زُرْتُهُ مِرَارًا كَثِيْرَةً وَمَا حَلَّتْ بِي شِدَّةٌ فِي وَقْتِ مَقَامِي بِطُوْسٍ فَزُرْتُ قَبْرَ عَلِّى بْنِ مُوْسَى الرِّضَا صَلَوَاتُ اللهِ عَلَى جَدِّهِ وَعَلَيْهِ وَدَعَوْتُ اللهَ إِزَالَتَهَا عَنِّى إِلاَّ اسْتُجِيْبَ لِي وَزَالَتْ عَنِّى تِلْكَ الشِّدَّةَ وَهَذَا شَئٌ جَرَّبْتُهُ مِرَارًا فَوَجَدْتُهُ كَذَلِكَ.

.

Makam Ali Bin Musa di sanabadz di sebelah luar nauqan sudah masyhur dan diziarahi, berada di samping makam Ar-Rasyid.

.

Saya sudah sering kali menziarahinya dan saya tidak mengalami kesulitan ketika saya berada di thus kemudian saya berziarah ke makam Ali Bin Musa Ar-Ridho yang semoga Shalawat dari ALLAH dihaturkan kepada kakeknya (Nabi MUHAMMAD) dan kepadanya.

.

Saya berdoa kepada ALLAH untuk menghilangkan kesulitan tersebut, kecuali dikabulkan untuk saya dan kesulitan itu pun lenyap dari saya dan inilah yang saya alami berkali-kali, dan saya temukan seperti itu.

.

[Imam Ibnu Hibban dalam kitabnya Ats-Tsiqat : 8/457]>

__

.

IMAM ADZ-DZAHABI Rahimahullah mengatakan :

.

وابن لآل الإمام أبو بكر أحمد بن علي بن أحمد الهمذاني . قال شيرويه : كان ثقة أوحد زمانه مفتي همذان له مصنفات في علوم الحديث غير انه كان مشهورا بالفقه له كتاب " السنن " و " معجم الصحابة " . عاش تسعين سنة والدعاء عند قبره مستجاب

.

Ibnu La'al adalah seorang imam, Abu Bakar Ahmad Bin Ali Bin Ahmad Al-Hamdzani.

.

Syairawaih berkata bahwa beliau tsiqot (terpercaya), orang alim tunggal di masanya. Mufti Hamdzan, memiliki banyak karya di bidang hadits, juga masyhur dengan ilmu fikih. Mempunyai kitab As-Sunan dan Mu'jamul Shahabah.

.

Hidup hingga berumur 90 tahun dan berdoa di sisi kuburanya adalah mustajab.

.

[Imam Adz-Dzahabi dalam kitabnya Al-Ibar : 1 /175].

__

.

IMAM ADZ-DZAHABI Rahimahullah mengatakan :

.

وَقَالَ أَبُو عَلِيٍّ الغَسَّانِيُّ: أَخْبَرَنَا أَبُو الفَتْحِ نَصْرُ بنُ الحَسَنِ السَّكتِيُّ السَّمرقندِيُّ، قَدِمَ عَلَيْنَا بَلَنْسِيَةَ عَامَ أَرْبَعِيْنَ وَسِتِّيْنَ وَأَرْبَعِ مائَةٍ، قَالَ: قَحطَ المَطَرُ عِنْدنَا بِسَمَرْقَنْدَ فِي بَعْضِ الأَعْوَامِ، فَاسْتسقَى النَّاسُ مِرَاراً، فَلَمْ يُسْقَوا، فَأَتَى رَجُلٌ صَالِحٌ مَعْرُوْفٌ بِالصَّلاَحِ إِلَى قَاضِي سَمَرْقَنْدَ فَقَالَ لَهُ: إِنِّي رَأَيْتُ رأْياً أَعرضُهُ عَلَيْكَ. قَالَ: وَمَا هُوَ؟ قَالَ: أَرَى أَنْ تخرجَ وَيخرجَ النَّاسُ مَعَكَ إِلَى قَبْرِ الإِمَامِ مُحَمَّدِ بنِ إِسْمَاعِيْلَ البُخَارِيِّ، وَقبرُهُ بخَرْتَنْك، وَنستسقِي عِنْدَهُ، فعسَى اللهُ أَنْ يَسْقِينَا. قَالَ: فَقَالَ القَاضِي: نِعْمَ مَا رَأَيْتَ. فَخَرَجَ القَاضِي وَالنَّاسُ مَعَهُ، وَاسْتسقَى القَاضِي بِالنَّاسِ، وَبَكَى النَّاسُ عِنْدَ القَبْرِ، وَتشفَّعُوا بصَاحِبِهِ، فَأَرسلَ اللهُ -تَعَالَى- السَّمَاءَ بِمَاءٍ عَظِيْمٍ غَزِيْرٍ أَقَامَ النَّاسُ مِنْ أَجلِهِ بِخَرْتَنْك سَبْعَةَ أَيَّامٍ أَوْ نحوَهَا، لاَ يَسْتَطيعُ أَحَدٌ الوُصُوْلَ إِلَى سَمَرْقَنْدَ مِنْ كَثْرَةِ المَطَرِ وَغزَارتِهِ، وَبَيْنَ خرتنك وَسَمَرْقَنْد نَحْوَ ثَلاَثَةَ أَمِيَالٍ.

.

Abu 'Ali Al-Gassani berkata bahwa telah mengkhabarkan kepada kami Abu Al-Fath Nasr Ibnul Hasan As-Sakti As-Samarqandi bahwa suatu ketika dalam beberapa tahun kami penduduk samarqand mendapati musim kemarau dan banyak orang ketika itu telah melakukan shalat Istisqa', namun hujan tidak juga turun.

.

Kemudian datang seseorang yang dikenal sebagai orang shaleh menghadap penguasa samarqand seraya berkata :

.

"Saya punya pendapat maukah engkau mendengarkannya?"

.

Penguasa tersebut berkata : "Baiklah, apa pendapatmu?"

.

Orang shaleh itupun berkata : "Menurutku engkau harus keluar bersama segenap rakyatmu untuk menuju makam Imam Muhammad Ibn Isma'il Al-Bukhari dan makam beliau berada di Kharatnak, engkau berdoalah dan meminta hujan (kepada ALLAH) di sana, dengan begitu semoga ALLAH menurunkan hujan bagi kita."

.

Sang penguasa berkata : "Aku akan lakukan saranmu itu."

.

Maka keluarlah penguasa samarqand tersebut dengan orang yang banyak menuju makam Imam Al-Bukhari, banyak sekali orang yang menangis di sana, mereka semua meminta tolong (kepada ALLAH) dengan perantara Imam Al-Bukhari.

.

Kemudian ALLAH menurunkan hujan yang sangat deras, hingga orang-orang saat itu menetap di Kharatnak sekitar tujuh hari, tidak ada seorangpun dari mereka yang dapat pulang ke samarqand karena banyak dan derasnya hujan, padahal jarak antara samarqand dan Kharatnak sekitar tiga mil.

.

[Siyar A'lam An-Nubala' : 12/14].

__

.

DALIL TENTANG TABARRUK YANG DI ANGGAP SYIRIK.

.

RASULULLAH Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam bersabda : 

.

البركة مع أكابركم

.

Keberkahan itu bersama orang-orang besar kalian.

.

[HR. Ibnu Hibban : No. 559, Al-Baihaqi dalam Syu'abul Iman : No. 11004, Al-Hakim : No. 210 dan dikatanya hadits ini Shahih sesuai syarat Al-Bukhari]

.

SAYYIDINA IBNU ABBAS Radhiallahu 'Anhu mengatakan :

.

Yang di maksud "AKAABIR" (Orang-Orang Besar) adalah AHLUL 'ILMI (Ulama).

.

[Jami'ul Ahaadits : No. 10505].

__

.

Dari ANAS BIN MALIK Radhiallahu 'Anhu, dia mengatakan :

.

وَإِذَا أَمَرَهُمْ ابْتَدَرُوا أَمْرَهُ، وَإِذَا تَوَضَّأَ كَادُو يَقْتَتِلُونَ عَلَى وَضُوئِهِ

.

Jika RASULULLAH memerintahkan sesuatu, para sahabat berkumpul untuk menjalankan perintahnya dan apabila beliau berwudhu, para sahabat hampir-hampir berperang (ingin) mendapatkan air sisa wudhu'nya.

.

[HR. Ahmad : No. 18166].

.

Dari ABU JUHAIFAH Radhiallahu 'Anhu, dia mengatakan :


خَرَجَ عَلَيْنَا رَسُولُ اللهِ بِالْهَاجِرَةِ فَأُتِيَ بِوَضُوءٍ فَتَوَضَّأَ فَجَعَلَ النَّاسُ يَأْخُذُونَ مِنْ فَضْلِ وَضَوئِهِ فَيَتَمَسَّحُونَ بِهِ.

.

RASULULLAH Shallallahu 'Aaihi Wa Sallam mendatangi kami saat hari panas terik, dan air wudhu' disiapkan untuk beliau.

.

Setelah selesai wudhu', maka mulailah manusia mengambil sisa wudhu' beliau dan mengusap-usapkanya (ke badan mereka).

.

[HR. Bukhari : 187 & Muslim : 1151]

.

IMAM AN-NAWAWI Rahimahullah berkata :

.

وفى هذا الحديث دليل على استحباب التبرك بآثار الصالحين وثيابهم

.

Dalam hadits ini bisa menjadi dalil bahwa ada hal yang disukai jika bertabarruk dengan bekas-bekas orang shalih dan pakaian mereka.

.

[Al-Minhaj Syarh Shahih Muslim : 14/44]

__

.

Beliau IMAM AN-NAWAWI Rahimahullah juga mengatakan :

.

 ففيه التبرك بآثار الصالحين واستعمال فضل طهورهم وطعامهم وشرابهم ولباسهم

.

Pada hadits ini adanya bukti tentang bertabarruk dengan sisa-sisa orang shalih dan memanfaatkan sisa air bersuci mereka, makanan, minuman, dan pakaian mereka.

.

[Al-Minhaj Syarh Shahih Muslim : 4/219].

.

IMAM AS-SUYUTHI Rahimahullah mengatakan :

.

وهذا الحديث أصل في التبرك باثار الصالحين ولباسهم

.

Hadits ini merupakan dasar tentang bertabarruk dengan bekas-bekas orang shalih dan pakaian mereka.

.

[Hasyiyah Ibnu Majah : Halaman 105].

.

IMAM ABDRUDDIN AL-'AINI Rahimahullah mengatakan :

.

فيه الدلالة على جواز التبرك بآثار الصالحين

.

Pada hadits ini merupakan dalil bolehnya bertabarruk dengan bekas-bekas orang-orang shalih.

.

[‘Umdatul Qari : 4/386].

.

IMAM ABUL HASAN AS-SINDI Rahimahullah mengatakan :

.

وفيه من التبرك بآثار الصالحين مالا

.

Pada hadits ini merupakan bukti adanya tabarruk kepada bekas-bekas harta orang shalih.

.

[Hasyiyah As-Sindi 'Alan Nasa'i : 2/38].

__

.

IMAM ADZ-DZAHABI Rahimahullah meriwayatkan :

.

قال عبد الله بن أحمد : رأيت أبي يأخذ شعرة من شعر النبي صلى الله عليه وسلم فيضعها على فمه يُقبّلُها . وأحسب أنّي رأيته يضعها على عينيه , ويغمسها في الماء ويشربه يستشفي به . ورأيته أخذ قصعة من شعر النبي صلى الله عليه وسلم فغسلها في جبّ الماء ثم شرب فيها , ورأيته يشرب من ماء زمزم يستشفي به يمسح به يديه ووجهه : قلتُ: أين (المُتَنَطِّع) المُنكِر على أحمد ؟؟ وقد ثبت أن عبد الله سأل أباه عمن يلمَسُ رُمَّانة منبر النبي صلى الله عليه وسلم, ويَمَسُّ الحجرة النبوية, فقال: لا أرى بذلك بأساً. أعاذنا الله وإياكم من رأي (الخوارج) ومن (البدع)

.

Abdullah bin Ahmad bin Hanbal (Putra Imam Ahmad Bin Hanbal) Berkata :

.

Aku telah melihat ayahku (Imam Ahmad) mengambil sehelai rambut NABI Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam kemudian meletakan di mulutnya dan menciuminya.

.

Aku juga melihatnya meletakkan rambut itu di tengah-tengah kedua matanya kemudian beliau mencelupkannya ke dalam air dan meminum airnya untuk dijadikan obat dengannya.

.

Aku juga pernah melihat ayahku (Imam Ahmad) mengambil wadah berisi rambut NABI Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam lalu ayahku mencucinya di dalam kantong air kemudian meminum dengannya.

.

Aku juga melihat ayahku (Imam Ahmad) minum air zamzam berharap sembuh dengannya dan mengusapkannya ke kedua tangan dan wajahnya.

.

Aku (Adz-Dzahabi) katakan :

.

Adakah orang berlebihan yang memungkiri Imam Ahmad ?

.

Sungguh telah tetap bahwasanya Abdullah telah bertanya pada ayahnya (imam Ahmad) tentang orang yang menyentuh pegangan mimbar NABI Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam dan juga menyentuh kamar NABI Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam.!

.

Maka ayahnya (Imam Ahmad) menjawab :

.

Yang demikian itu tidak Apa-Apa.

.

Aku (Adz-Dzahabi) katakan :

.

Semoga kami dan kalian di lindungi ALLAH dari Pemahaman Khawarij & dari Bid'ah Bid'ah

.

[Siyar A'lam An-Nubala : 11/212].

__

.

IMAM IBNU 'ASAKIR Rahimahullah menuliskan kisah berikut ini :

.

قال الربيع: إن الشافعي خرج إلى مصر وأنا معه فقال لي يا ربيع خذ كتابي هذا، فامض به وسلمه إلى أبي عبدالله أحمد بن حنبل، وائتني بالجواب.

.

فدخلت بغداد ومعي الكتاب، فلقيت أحمد بن حنبل صلاة الصبح، فصلّيت معه الفجر، فلما انفتل من المحراب سلّمت إليه الكتاب، وقلت له: هذا كتاب أخيك الشافعي من مصر، فقال أحمد: نظرت فيه قلت: لا، فكسر أبو عبدالله الختم وقرأ الكتاب، وتغرغرت عيناه بالدموع، فقلت: إيش فيه يا أبا عبدالله قال: يذكر أنه رأى النبي (صلى الله عليه وسلم) في النوم، فقال له: اكتب إلى أبي عبدالله أحمد بن حنبل، واقرأ عليه مني السلام، وقل: إنك ستُمتحن وتدعى إلى خلق القرآن فلا تجبهم، فسيرفع الله لك علماً إلى يوم القيامة. قال الربيع: فقلت: البشارة، فخلع أحد قميصيه الذي يلي جلده ودفعهُ إليّ، فأخذته وخرجت إلى مصر، وأخذت جواب الكتاب فسلّمته إلى الشافعي، فقال لي الشافعي: يا ربيع إيش الذي دفع إليك قلت: القميص الذي يلي جلده، قال الشافعي: ليس نفجعك به، ولكن بُلّه وادفع إليّ الماء لأتبرك به

.

Rabi’ berkata :

.

Ketika Imam Asy-Syafi'i pergi ke mesir bersamaku, lalu dia berkata kepadaku, "Wahai Rabi’, ambil surat ini dan serahkan kepada Abu Abdillah Ahmad Bin Hanbal (Imam Ahmad) dan setelah itu datanglah kepadaku dengan membawa jawabannya."

.

Ketika aku memasuki Baghdad dengan membawa surat itu, lalu aku melihat Imam Ahmad sedang shalat shubuh, maka aku pun ikut shalat di belakang beliau.

.

Setelah beliau hendak beranjak dari mihrab, aku serahkan surat itu, "Ini surat dari saudaramu Imam Syafi'i di Mesir, Kataku.", "Apa kau telah melihat isi surat ini.?” tanya Imam Ahmad.

.

Aku jawab : "Tidak."

.

Lalu beliau membuka dan membaca isi surat itu dan sejenak kemudian, kulihat beliau berlinang air mata.

.

"Apa isi surat itu wahai Abu Abdillah.?" tanyaku. "Isinya menceritakan bahwa Imam Asy-Syafi'i bermimpi bertemu RASULULAH Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam dan beliau bersabda :

.

"Tulislah surat kepada Ahmad Bin Hanbal dan sampaikan salamku kepadanya beserta kabarkan padanya bahwa dia akan mendapatkan ujian untuk dipaksa mengakui bahwa Al-Qur'an adalah mahluk, maka janganlah turuti mereka, ALLAH akan meninggikan ilmu bagimu hingga hari kiamat."

.

Aku katakan bahwa "Ini adalah kabar gembira." Lalu beliau (Imam Ahmad) melepaskan gamis yang melekat di kulitnya, dia memberikan kepadaku dan aku mengambilnya lalu membawanya ke mesir beserta jawaban suratnya.

.

Aku menyerahkannya kepada Imam Asy-Syafi'i. dan beliau bertanya, "Wahai Rabi', apa yang diberikan Ahmad padamu.?"

.

Aku menjawab, "Gamis yang melekat dengan kulit beliau."

.

Lalu Imam Asy-Syafi'i berkata, "Aku tidak akan merisaukanmu, tapi basahi gamis itu dengan air, lalu berikan kepadaku air itu, aku ingin Ber-Tabarruk dengannya.

.

[Mukhtashar Tarikh Damasyq : 1/400].

__

Semoga bermanfaat, Wassalamualaikum.🙏

0 comments: