Pages

Friday, December 24, 2010

Iman Seekor Semut.

Subhanallah. Itulah ucapan yang dapat saya katakan mengenai spesies Cycas clivicola yang endemic di Pulau Langkawi. Ini bermakna, spesies ini hanya boleh ditemui di Pulau Langkawi, Malaysia walaupun  ia boleh dijumpai di Selatan Thailand. Juga dikenali sebagai "The Cliff Cycad" bersempena diambil dari nama  latin ‘clivis’ dan ia tumbuh di celah-celah batu kapur (Limes stone cliffs). Namanya baru saja diberikan iaitu lewat tahun 1990an dan sebelum ini ia dikenali sebagai Cycas pectinata atau Cycas siamensis. Keagungan tuhan sebagai pencipta adalah sangat mengkagumkan. Cuba lihat wahai anak-anak ku bagaimana bunga dari pokok jantan dari spesies Cycas clivicola ini kelihatan. Ingatlah kepada tuhan selalu.

Wahai anak-anak ku. Keimanan yang sejati adalah terpahat dalam qalbu. Mohonlah kepada tuhan agar siraman keimanan sentiasa segar di hati mu. Lihatlah bagaiman Nabi Allah Sulaiman terserempak dengan seekor semut yang sedang merayap di atas batu . Kehairanan timbul di dada Nabi Sulaiman bagaimana semut ini dapat hidup dan meneruskan di atas batu yang kering di tengah-tengah padang pasir yang tandus dan terbentang luas. Lantas . Nabi Allah Sulaiman bertanya kepada semut mengenai makanannya sama ada mencukupi atau tidak . Namun semut dengan penuh keyakinan mengatakan bahawa  rezeki dari ALLAH dan aku  percaya rezeki di tangan ALLAH walaupun berada di atas batu kering di padang pasir yang tandus ini . Lantas Nabi Allah Sulaiman pun bertanya: ” Wahai semut, berapa banyakkah engkau makan? Apakah yang engkau gemar makan? Dan banyak mana engkau makan dalam sebulan?”

Jawab semut: “Aku makan hanya sekadar sebiji gandum sebulan”.
Nabi Allah Sulaiman pun mencadangkan: “Kalau kamu makan hanya sebiji gandum sebulan tak payah kamu melata di atas batu, aku boleh tolong”. Nabi Allah Sulaiman pun mengambil satu bekas, dia angkat semut itu dan dimasukkan ke dalam bekas; kemudian Nabi ambil gandum sebiji, dibubuh dalam bekas dan tutup bekas itu. Kemudian Nabi tinggal semut di dalam bekas dengan sebiji gandum selama satu bulan. 

Bila cukup satu bulan Nabi Allah Sulaiman lihat gandum sebiji tadi hanya dimakan setengah sahaja oleh semut, lantas Nabi Allah Sulaiman menemplak semut: “Kamu rupanya berbohong pada aku!. Bulan lalu kamu kata kamu makan sebiji gandum sebulan, ini sudah sebulan tapi kamu makan setengah”. Jawab semut: “Aku tidak berbohong, aku tidak berbohong, kalau aku ada di atas batu aku pasti makan apa pun sehingga banyaknya sama seperti sebiji gandum sebulan, kerana makanan itu aku cari sendiri dan rezeki itu datangnya daripada Allah dan Allah tidak pernah lupa padaku. Tetapi bila kamu masukkan aku dalam bekas yang tertutup, rezeki aku bergantung pada kamu dan aku tak percaya kepada kamu, sebab itulah aku makan setengah sahaja supaya tahan dua bulan. Aku takut kamu lupa”.
Itulah Iman Semut berbanding dengan Iman manusia .

Wahai anak-anak ku. Ketahuilah ada 5 perkara yang boleh meningkatkan keimanan seseorang. Perhatilah dan amalkanlah. Doakan juga buat ayahmu. Perhatikanlah....

Pertama: Membaca dan tadabbur (merenungkan atau memikirkan isi kandungan) Al Quranul Karim. Perhatikan Firman tuhan berikut:. “Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah, gemetarlah hati-hati mereka, dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya maka bertambahlah iman bereka, dan kepada Rabb mereka itulah mereka bertawakkal.” (QS. Al Anfal [8]: 2)
Al Imam Al Ajurri rahimahullah berkata: “Barangsiapa mentadabburi Al Quran, dia akan mengenal Rabb-nya Azza wa Jalla dan mengetahui keagungan, kekuasaan dan qudrah-Nya serta ibadah yang diwajibkan atasnya. Maka dia senantiasa melakukan setiap kewajiban dan menjauhi segala sesuatu yang tidak disukai maulanya (yakni Allah Ta’ala).

Kedua: Mengenal Al Asmaul Husna dan sifat-sifat Allah yang terdapat dalam Al Quran dan As Sunnah yang menunjukkan kesempurnaan Allah secara mutlak dari berbagai segi.  Allah Ta’ala berfirman: “Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-Nya adalah ulama.” (QS. Fathir [35]: 28). Al Imam Ibnu Katsir menjelaskan: “Sesungguhnya hamba yang benar-benar takut kepada Allah adalah ulama yang mengenal Allah.” (Tafsir Ibnu Katsir 3/533).

Ketiga: Memperhatikan sirah atau perjalanan hidup Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,.
Al Imam Ibnul Qoyyim rahimahullah menjelaskan: “Dari sini kalian mengetahui sangat pentingnya hamba untuk mengenal Rasul dan apa yang dibawanya, dan membenarkan pada apa yang beliau kabarkan serta mentaati apa yang beliau perintahkan. Karena tidak ada jalan kebahagiaan dan keberuntungan di dunia dan di akhirat kecuali dengan tuntunannya. Tidak ada jalan untuk mengetahui baik dan buruk secara mendetail kecuali darinya.Maka kalau seseorang memperhatikan sifat dan akhlak Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam Al Quran dan Al Hadits, niscaya dia akan mendapatkan manfaat dengannya, yakni ketaatannya kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjadi kuat, dan bertambah cintanya kepada beliau. Itu adalah tanda bertambahnya keimanan yang mewariskan mutaba’ah dan amalan sholih.”

Keempat: Mengamalkan kebaikan-kebaikan agama Islam. Ketahuilah, sesungguhnya ajaran Islam itu semuanya baik, paling benar aqidahnya, paling terpuji akhlaknya, paling adil hukum-hukumnya. Dari pandangan inilah Allah menghiasi keimanan di hati seorang hamba dan membuatnya cinta kepada keimanan, sebagaimana Allah memenuhi cinta-Nya kepada pilihan-Nya, yakni Nabiyullah Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam (lihat QS. Al Hujurat [49]: 7)
Maka iman di hati seorang hamba adalah sesuatu yang sangat dicintai dan yang paling indah. Oleh karena itu seorang hamba akan merasakan manisnya iman yang ada di hatinya, sehingga dia akan menghiasi hatinya dengan pokok-pokok dan hakikat-hakikat keimanan, dan menghiasi anggota badannya dengan amal-amal nyata (amal sholih). (At Taudhih wal Bayan, hal 32-33)

Kelima: Membaca sirah atau perjalanan hidup Salafush Shalih. Yang dimaksud Salafush Shalih di sini adalah para shahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan orang-orangyang mengikuti mereka dengan baik (lihat QS. At Taubah [9]: 100). Barangsiapa membaca dan memperhatikan perjalanan hidup mereka, akan mengetahui kebaikan-kebaikan mereka, akhlak-akhlak yang agung, ittiba’ mereka kepada Allah, perhatian mereka kepada iman, rasa takut mereka dari dosa, kemaksiatan, riya’ dan nifaq, juga ketaatan mereka dan bersegera dalam kebaikan, kekuatan iman mereka dan kuatnya ibadah mereka kepada Allah dan sebagainya.
Dengan memperhatikan keadaan mereka, maka iman menjadi kuat dan timbul keinginan untuk menyerupai mereka dalam segala hal. Sebagaimana ucapan Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah : “Barangsiapa lebih serupa dengan mereka (para shahabat Rasulullah), maka dia lebih sempurna imannya.” (lihat Kitab Al Ubudiyah, hal 94). Dan tentunya, barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk golongan mereka.

Amin. Ya Rabbal Alamin.

Catatan buat anak-anak ku.


0 comments: